Judul:The Routledge International Handbook of Critical Philanthropy and Humanitarianism
Editor: Katharyne Mitchell & Polly Pallister-Wilkins
Penerbit: Routledge
Tahun Terbit: 2023
Jumlah Halaman: ± 300 halaman
Buku The Routledge International Handbook of Critical Philanthropy and Humanitarianism menawarkan kajian kritis terhadap praktik filantropi dan kemanusiaan di dunia modern. Dengan pendekatan multidisipliner, buku ini mengeksplorasi bagaimana kedua bidang ini beroperasi dalam konteks kapitalisme global, kebijakan neoliberal, dan warisan kolonialisme. Melalui kumpulan esai akademik dari para ahli di berbagai disiplin ilmu, buku ini menantang anggapan bahwa filantropi selalu bersifat altruistik, serta menunjukkan bagaimana praktik ini sering kali digunakan sebagai alat kekuasaan yang memperkuat struktur sosial dan ekonomi yang ada.
Buku ini terbagi menjadi tiga bagian utama yang mengulas berbagai aspek filantropi dan kemanusiaan secara komprehensif.
Bagian pertama mengupas hubungan erat antara filantropi dan ekonomi politik, khususnya dalam era neoliberal. Bab Neoliberalism, Philanthropy, and Humanitarianism: Pragmatic or Faustian Bargains? menyoroti bagaimana filantropi telah berkembang menjadi alat untuk menyebarluaskan ideologi pasar bebas. Alih-alih berfungsi sebagai sarana perubahan sosial, filantropi sering kali digunakan untuk mempertahankan kepentingan ekonomi dan politik kelompok elit.
Bagian kedua mengeksplorasi peran bantuan kemanusiaan dalam konteks geopolitik. Bab Careful Killing: Humanitarian Warfare and the Politics of Precision Violence mengungkap bagaimana tindakan kemanusiaan sering kali berkelindan dengan strategi militer, menimbulkan dilema etis dalam operasi kemanusiaan global. Analisis ini menunjukkan bagaimana intervensi kemanusiaan dapat menjadi instrumen kontrol daripada sekadar tindakan bantuan.
Bagian terakhir membahas proyek filantropi kontemporer, termasuk peran selebriti dalam kampanye kemanusiaan serta bagaimana investasi sosial kini menjadi bagian integral dari strategi filantropi global. Bab Celebrity: A Key Concept for Understanding the Power of “Helping” membahas bagaimana selebriti memanfaatkan popularitas mereka untuk menggalang perhatian publik terhadap isu-isu global. Namun, pertanyaan tetap muncul mengenai sejauh mana keterlibatan selebriti ini benar-benar menghasilkan perubahan struktural dibandingkan sekadar meningkatkan citra pribadi mereka.
Salah satu keunggulan utama buku ini adalah pendekatan kritisnya terhadap filantropi. Umumnya, filantropi dianggap sebagai tindakan tanpa pamrih untuk kebaikan sosial. Namun, buku ini mengungkap bahwa banyak organisasi filantropi beroperasi dengan kepentingan tertentu, baik ekonomi maupun politik. Konsep philanthrocapitalism, misalnya, menunjukkan bagaimana miliarder menggunakan filantropi sebagai alat untuk memperluas pengaruh ekonomi mereka dengan dalih “menyelamatkan dunia.”
Selain itu, buku ini menyoroti bagaimana organisasi kemanusiaan besar sering kali bekerja sama dengan pemerintah dan perusahaan multinasional, yang pada akhirnya lebih menguntungkan aktor-aktor ini daripada masyarakat yang mereka bantu. Kritik terhadap peran selebriti dalam filantropi juga menjadi sorotan, mengingat sering kali kampanye mereka lebih bersifat performatif dibandingkan memberikan dampak nyata bagi masyarakat yang membutuhkan.
Buku ini memiliki beberapa keunggulan yang menjadikannya referensi penting dalam studi filantropi dan kemanusiaan. Pendekatan multidisipliner yang mencakup ekonomi politik, hubungan internasional, dan studi kemanusiaan memberikan analisis yang lebih mendalam dan menyeluruh. Kritik yang disajikan dalam buku ini juga jarang ditemukan dalam diskusi populer, menjadikannya sumber bacaan yang berharga bagi para akademisi dan praktisi di bidang ini. Selain itu, buku ini didukung oleh banyak referensi akademik dan studi kasus nyata, yang memperkuat argumen yang diajukan.
Namun, terdapat beberapa tantangan dalam membaca buku ini. Beberapa bab menggunakan bahasa akademik yang cukup kompleks, sehingga bisa sulit dipahami oleh pembaca awam. Selain itu, fokus yang sangat kritis terhadap filantropi dapat memberikan kesan bias, meskipun argumen yang diajukan didukung oleh data yang kuat.
Sebagai penulis resensi ini, saya melihat The Routledge International Handbook of Critical Philanthropy and Humanitarianism sebagai bacaan yang sangat penting bagi siapa saja yang ingin memahami peran filantropi dan bantuan kemanusiaan dalam sistem global. Buku ini membongkar mitos tentang “kebaikan” dalam filantropi dan menunjukkan bagaimana praktik ini sering kali lebih berfungsi sebagai alat kepentingan kapitalisme dan geopolitik daripada sekadar tindakan altruistik.
Bagi akademisi dan aktivis, buku ini menawarkan perspektif yang tajam dan menggugah pemikiran. Namun, bagi pembaca umum, pemahaman terhadap konsep-konsep yang diangkat mungkin memerlukan usaha ekstra, mengingat pendekatan akademik yang digunakan cukup kompleks dan mendalam. Meskipun demikian, buku ini tetap menjadi kontribusi penting dalam kajian kritis terhadap filantropi dan bantuan kemanusiaan.
*Bagindo
Buku ini sangat membantu untuk memahami literasi dan wawasan kita tentang filantropi
Benar sekali mas Rofiki, buku ini menghadirkan sudut pandang yang berbeda dan analisis kritis terkait praktik filantropi di era modern